Malam ini jam telah menunjukkan pukul 23.30, di depan hadapanku terlihat pemandangan istri dan anak-anakku tertidur lelap meninggalkan aku yang masih bekerja dengan ditemani laptop Compaq-ku.
Setelah menjalani rutinitas yang dijalani berulang-ulang setiap harinya dimana pagi sampai siang bekerja di kantor, kemudian bila tidak ada lembur dilanjutkan bermain-main dengan anak-anak hingga mereka tertidur baru setelah itu baru bisa memulai mengerjakan proyek pribadiku hingga larut malam, membuat badan ini sepertinya menyampaikan sinyal-sinyal kelelahannya. Sudah setengah jam lamanya kepala ini terasa berat dan mata melelehkan cairannya, namun bagaimanapun aku harus menahannya paling tidak hanya untuk 15-30 menit kemudian. Pemandangan kedua anakku yang tertidur lelap itulah yang dapat menahan kesadaranku hingga tetap terjaga.
Adalah sebuah mimpi yang mengharapkan masa depan yang cerah bagi kedua anakku, juga merupakan mimpi-mimpi yang menginginkan kesejahteraan dan kualitas hidup yang lebih baik pada lima atau sepuluh ke depan. Dan, saya berkeyakinan bahwa mimpi-mimpi itu tidak dapat terwujud dalam sekejap, namun harus dibangun oleh sebuah proses panjang untuk menunda kenyamanan yang ada pada saat ini. Apa yang kita lakukan pada saat ini dapat memberikan perbedaan-perbedaan di masa yang akan datang.
Insya Allah, mimpi-mimpi tersebut dapat terwujud hanya melalui kedisiplinan. Jim Rohn, seorang penulis 17 buku dan motivator Amerika memberikan makna pada arti kedisiplinan,
“you don’t have to change that much for it to make a great deal of difference. A few simple disciplines can have a major impact on how your life works out in the next ninety days, let alone in the next year or the next three years.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar